Resep
Nenek
Di Resep Nenek kali ini, saya masih membahas mengenai masakkan khas Betawi. Dimana masakkan inisngatlah unik dalam penamaannya yaitu Sayur Babanci. Sayur Babanci ini dulu pada masyarakat Betawi merupakan masakkan yang di sajikan pada saat perayaan, seperti : Hajatan. Namun, sayur ini statusnya sudah termasuk endangered species alias hampir punah
Kenapa dinamakan Sayur Babanci? nama ‘babanci’, sebenarnya ‘babah-enci’ bukan Cuma milik masyarakat Tionghoa. Orang Betawi juga menyebut ‘babeh-encing’ yang disingkat banci juga. Bedanya, orang Betawi memanggil ‘Cici’, tapi bukan kakak perempuan seperti di Tionghoa, melainkan singkatan dari ‘encing’ yang artinya bibi.
Betawi sendiri menarik karena merupakan hasil dari campuran berbagai budaya yang ‘mampir’ di Jakarta. Ada yang terkena pengaruh Portugis, ada yang kental unsur orientalnya. Arab juga dominan. Nah, babanci, adalah salah satu yang saya sendiri bingung darimana pengaruhnya. Gulai santan adalah pengaruh melayu, tapi rasa babanci sendiri lebih kaya dari gulai melayu. Bumbu adasnya bisa dirunut sebagai budaya Arab, dan cara merebus daging dan penyiapannya mirip dengan teknik Tionghoa. Tapi, sebagian besar unsur makanannya sendiri masih misterius, dan kemungkinan merupakan asli Betawi. Dan, yang unik adalah penggunaan daging buah kelapa sebagai sayur. Berikut adalah resep nenek :)